Anomali, Diduga Menggunakan Data Siswa Fiktif, Kepala Sekolah SMKS Pendekar Karawang Berikan Klarifikasi

Ruang Kelas XI SMKS Pendekar Karawang Saat Jam Masuk Kelas

Karawang -sorotfakta.net

Oknum Kepala Sekolah SMKS Pendekar Karawang menjadi sorotan publik, setelah adanya pemberitaan di salah satu media online terkait SMKS Pendekar Karawang, Kepala sekolah memberikan klarifikasi ke redaksi media online tersebut yang intinya beritanya kurang akurat menurut nya.

Pihak media sebelumnya merilis berita yang menyangkut data siswa yang diduga siluman alias fiktif dan pengelolaan sekolah yang tidak transparan menimbulkan kontroversi, sehingga kepala sekolah SMKS Pendekar Karawang mengirimkan surat hak jawab untuk meluruskan hal tersebut yang dianggap tidak akurat.

Dan dalam klarifikasi yang di sampaikan ke redaksi media online tersebut memberikan penjelasan jumlah siswa SMKS Pendekar Karawang dan jumlah siswa yang dari SMKS Tekrap Al Azhar yang menginduk ke sekolah SMKS Pendekar Karawang.

Dalam surat berbentuk pdf, hak jawab yang dikirim ke redaksi media online tersebut, di sebutkan bahwa jumlah siswa SMKS Pendekar Karawang keseluruhan 52 siswa, siswa menginduk dari SMKS Tekrap Al Azhar yang beralamat di Teluk Bango Batujaya Karawang yang belum mempunyai ijin operasional sebanyak 20 siswa, hal ini dibenarkan oleh komite sekolah Tekrap Al Azhar.

Keterangan kepala sekolah SMKS Pendekar Karawang, Suhela melalui surat yang dilayangkan ke redaksi media online," terkait dengan jumlah siswa, kami tidak memberikan keterangan yang tidak benar, data siswa kami selalu kami laporkan secara berkala kepada kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, data siswa yang ada pada saat ini sesuai dengan data dapodik yaitu : kelas X 47 siswa (27 siswa dari SMKS Pendekar + 20 siswa dari SMKS Tekrap Al Azhar 02), kelas XI : 17 siswa (SMKS Pendekar Karawang), kelas XII : 8 siswa (siswa SMKS Pendekar Karawang) total 72 siswa.

Hal tersebut dibenarkan oleh Komite Sekolah Tekrap Al Azhar, Mulyadi, "Saya komite SMKS Tekrap Al Azhar yang siswanya menginduk di SMKS Pendekar Karawang sebanyak 20 siswa, makanya saya juga datang kesini untuk memberikan penjelasan, kalau emang bener ada sekitar 20 siswa dari SMKS Tekrap Al- Azhar menginduk ke SMKS Pendekar Karawang." Jelas ke awak media pada (18/2/2025)

Dan ketika dikonfirmasi terkait bantuan yang diterima dari pemerintah kepala sekolah SMKS Pendekar Karawang menyebutkan hanya mendapatkan BOS sebesar Rp. 1,5 jutaan persiswa, dan Bantuan BPMU sebesar Rp. 600.000 persiswa.

Akan tetapi sangat di sayangkan pada saat kepala sekolah di temuin di kantor tidak mau memberikan hak jawabnya secara transparan ketika di konfirmasi penggunaan dana BOS yang telah di terima SMKS Pendekar Karawang.

Sikap ini memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa pihak menilai bahwa kurangnya transparansi dari pihak sekolah SMKS Pendekar Karawang.

Surat hak jawab yang di kirim ke redaksi media online diantara kepala sekolah mengatakan, "Kami sangat terbuka dalam segala bentuk pengawasan dan evaluasi terhadap pengelolaan keuangan sekolah.

"Mengenai bantuan dana dari pemerintah, kami menerima bantuan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlakuberlaku, kamu tidak pernah menerima atau menyalahgunakan bantuan tersebut untuk kepentingan kami, kami menyayangkan adanya tuduhan yang tidak berdasar teekait dengan hal ini.

"Kami siap bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat.Kami berharap media bisa memberitakan informasi yang berimbang dan berdasarkan fakta yang akurat, kami percaya bahwa media memiliki peran penting dalam membangun dunia pendidikan yang lebih baik.

Namun, dalam beberapa kali wawancara lanjutan dengan pihak media, keterangan yang diberikan justru dinilai tidak jelas dan cenderung membingungkan. Salah satu wartawan yang hadir dalam wawancara menyatakan, “Kami sudah memberikan ruang yang cukup bagi pihak sekolah untuk menyampaikan klarifikasi.

Kepala sekolah merupakan figur untuk para siswanya terutama dalam hal pendidikan, maka dari itu pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan KCD Wil-IV agar segera kroscek ke SMKS Pendekar Karawang, agar kedepannya tidak ada lagi uang negara yang tidak tepat sasaran bahkan disalah gunakan.(Red).